Minggu, 09 Mei 2010

MENJEMPUT REZEKI BUKAN MENCARI REZEKI

2. Menjemput rezeki dalam arti menjadi pekerja lepas.

Pekerja lepas (Self-Employed) adalah orang yang melakukan pekerjaan tertentu dengan menerima bayaran darinya. Pekerja lepas juga merupakan orang-orang yang ingin menjemput rezeki dari Allah Swt dengan memposisikan dirinya menjadi “bos mereka sendiri.” Pekerja model ini dapat disebut juga sebagai seorang profesional.

Para pekerja lepas ini benar-benar mengandalkan keahliannya dalam menjemput setiap rezeki yang telah Allah tebarkan di muka bumi. Kemampuan menjemput rezeki yang diperlihatkan oleh pekerja lepas ini ditentukan oleh “kelebihannya” yang tidak dimiliki oleh pihak lain. Untuk itu, Islam pada hal-hal tertentu menyarankan dalam mengurus sesuatu itu harus oleh ahlinya. Bila tidak, maka siap-siap bencana menghadangnya (baca: terjadi kehancuran).

Jadi, orang-orang yang menjadi pekerja lepas ini dapat menjemput rezeki dengan bekerja untuk dirinya sendiri. Walau demikian, ada kalanya ia juga masih tetap menyandang sebagai pegawai di tempat tertentu. Misalnya, seorang dokter bisa memilih mendapat penghasilan sebagai pegawai, dan bergabung dengan staf sebuah rumah sakit besar. Namun di pihak lain, ia juga bisa memutuskan memperoleh penghasilan sebagai seorang pekerja lepas dengan membuka praktek pribadi.

Contoh lain, adalah seorang dosen yang bekerja di sebuah perguruan tinggi. Di luar aktivitas mengajarnya, ia menjadi pekerja lepas dengan membuat artikel yang dikirimkannya ke beberapa media cetak. Dari aktivitas seperti ini, ia jelas akan menjemput rezeki dari selain sebagai pegawai, juga dari pekerja lepasnya sebagai penulis.

Untuk dapat menjemput rezeki dalam arti sebagai pekerja lepas, tentu kita dituntut memiliki profesionalisme atas jenis pekerjaan yang digelutinya. Yang jelas, secara sederhana ciri-ciri seorang yang profesional adalah memiliki kemampuan yang terus-menerus ditingkatkan; kemampuan tersebut dijalankan sebagai profesi; dan ada penghasilan yang didapat dari profesi yang dijalaninya tersebut.

Berkait dengan itu, Islam memberi kebebasan penuh untuk memilih jenis pekerjaan, pindah ke jenis pekerjaan lain, dan atau melakukan antara keduanya. Pendeknya, orang boleh bekerja sesuai dengan keinginannya dan dapat dengan bebas berpindah pekerjaan. Yang jelas, kita tidak boleh takabur lagi bersikap sombong.

Kesempurnaan mobilitas pekerjaan, dijelaskan dalam Alquran, yaitu: “Mereka berkata, bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat hijrah di bumi itu? Dan barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak.” (QS. 4: 97, 100).

Pada bagian lain disebutkan pula bahwa Allah menjadikan bumi untuk manusia sebagai hamparan, supaya dapat menjalani jalan-jalan yang lurus (QS. 71: 19-20). Selain itu, dalam QS. 67: 15 dinyatakan: “Dialah yang menjadikan bumi ini mudah bagi kamu, maka berjalanlah di seluruh penjurunya dan makanlah sebagian rezekinya.”

0 komentar: